LITERATURE REVIEW: GAMBARAN SENSITIVITAS SPESIMEN SALIVADIRECT TEST METODE RT-QPCR UNTUK PEMERIKSAAN SARS-COV-2
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Latar belakang: Salivadirect test adalah spesimen air liur dengan metode RT-qPCR dual plexed tanpa ekstraksi RNA untuk deteksi SARS-COV-2. Metode ini tidak memerlukan tabung pengumpul air liur yang mengandung pengawet, tidak memerlukan peralatan khusus untuk ekstraksi RNA, serta dapat dijadikan spesimen saluran pernapasan bagian atas untuk alternatif deteksi SARS-COV-2.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran sensitivitas spesimen salivadirect test metode RT-qPCR untuk pemeriksaan SARS-COV-2
Metode: Metode yang digunakan adalah Literature Review dengan mencari jurnal penelitian yang di publikasi melalui pencarian sistematis data base terkomputerisasi dari Google Scholar dari tahun 2011-2021. Analisis data dengan menambahkan pembahasan yang dikomplikasikan dengan berbagai sumber literatur lain.
Hasil dan Kesimpulan: Hasil literature review ini diperoleh 2 jurnal internasional yang berkaitan dengan gambaran sensitivitas spesimen Salivadirect test metode RT-qPCR. Dimana dari kedua jurnal penelitian tersebut menunjukkan sensitivitas yang cukup tinggi dan stabilitas spesimen pada suhu yang bervariasi. Berdasarkan hasil penelusuran studi literatur disimpulkan bahwa salivadirect test sensitif dengan batas deteksi 6-12 salinan gen/uL dan SARSCOV-2 RNA dalam air liur pasien yang terinfeksi stabil 7 hari pada suhu 30°C, pada suhu -80°C selama 92 hari, pada suhu 4°C selama 21 hari serta pada suhu kamar (19°C) selama 25 hari.